Ledakan Trafik Live E-commerce di Indonesia, Permintaan Layanan Host Meningkat Pesat

Sumber: campainasia

“Rekrutmen Host Diperkuat, E-commerce Live di Indonesia Tetap Kuat”

01 Pasar live tetap akan berlanjut

Bersamaan dengan popularitas belanja livestream, pasar e-commerce Indonesia telah memulai revolusi baru.

Semakin banyak konsumen Indonesia memasuki ruang live, interaksi konten dan interaksi dinamis antara penjual dan pembeli selalu mempengaruhi keputusan pembelian, melepaskan peluang bisnis yang besar. Menurut laporan terbaru yang diterbitkan oleh Sribu.com, pada tahun 2023, pasar e-commerce live Indonesia tetap kuat, dan sebagai akibatnya, permintaan layanan host live tumbuh 136% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sumber: vero-asean

Secara substansial, e-commerce live melibatkan demonstrasi produk melalui live dan interaksi real-time dengan penonton. Karena itu, bagaimana menyusun konten persuasif, bagaimana berinteraksi secara efektif berdasarkan suasana live, dan cara membangkitkan emosi penonton, semuanya adalah pertimbangan penting bagi penjual yang ingin mengambil keuntungan dari tren e-commerce live. Saat ini, jumlah penjual yang menggunakan e-commerce live untuk meningkatkan penjualan terus bertambah di Indonesia, dan permintaan untuk posisi terkait e-commerce live seperti host tentu akan mengalami peningkatan.

“Kami telah menggunakan TikTok Shop untuk melakukan live sejak 2022. Saat ini, live telah menjadi salah satu saluran kontribusi penjualan penting bagi merek kami. Pada kuartal terakhir, kami berhasil menciptakan 70% penjualan hanya melalui live.”

Sumber: campaignasia

Sama seperti Kelaya Hair Treatment, CEO Ardian Faisal Akbar mengatakan, bahwa selain untuk meningkatkan penjualan, semakin banyak merek dan penjual mulai menggunakan platform seperti TikTok Shop untuk memperluas jangkauan dan aktif mengikuti tren.

@kelayahairtreatment

02 Memanfaatkan Tren untuk Mempercepat Pertumbuhan

Di antara banyak negara di Asia Tenggara, Indonesia memiliki populasi terbesar, daya beli konsumen yang kuat, dan prospek pasar e-commerce yang luas. Laporan menunjukkan bahwa dari tahun 2023 hingga 2028, ukuran pasar e-commerce Indonesia diperkirakan akan tumbuh dari 529,3 miliar dolar menjadi 868,1 miliar dolar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 10,4%. Perlu diperhatikan bahwa pertumbuhan ukuran pasar e-commerce Indonesia di masa depan sangat bergantung pada dorongan dari tren e-commerce sosial.

Sumber: trade.gov

Secara tidak langsung, arah aliran konsumen mengkonfirmasi tren perkembangan pasar e-commerce. Menurut survei SEA Ahead Wave, saat ini 71% konsumen di Indonesia pernah mengunjungi live. Selain itu, survei juga menunjukkan bahwa di platform Tokopedia, live rata-rata dapat meningkatkan jumlah tayangan produk dan kunjungan toko masing-masing sebesar 40% dan 20%. Jelas bahwa seiring dengan tren ini, banyak platform e-commerce bersaing untuk membuka layanan live di Indonesia.

Berlomba-lomba memasuki arena persaingan e-commerce live di Indonesia, TikTok Shop menjadi salah satu yang paling menonjol. Dari segi fitur platform, dasar TikTok adalah komunitas yang lahir dari kebahagiaan dan minat. Oleh karena itu, sejak peluncuran TikTok Shop di Indonesia, jumlah penjual yang masuk ke platform ini terus meningkat secara signifikan, begitu juga dengan volume transaksi e-commerce.

Sumber: campaignasia

Namun ada pepatah yang mengatakan: “Air pun ada pasang dan surut.” Pada tahun 2023, sementara TikTok berencana untuk meningkatkan investasi di pasar Indonesia, kebijakan terkait di Indonesia tiba-tiba berubah. Pada bulan Oktober 2023, pemerintah Indonesia mengumumkan: “Melarang transaksi e-commerce di platform media sosial.” Tak lama setelah itu, TikTok Shop di Indonesia ditutup.

Pada saat itu, kebijakan ini juga menimbulkan kekhawatiran terhadap upaya pemerintah Indonesia untuk melarang e-commerce live. Namun yang perlu diperhatikan adalah, penyesuaian kebijakan ini secara khusus mempengaruhi e-commerce di platform media sosial, sedangkan platform e-commerce utama di Indonesia seperti Shopee, Lazada, tidak terpengaruh.

Untuk kembali ke pasar Indonesia, TikTok mengumumkan kemitraan strategis e-commerce dengan GoTo Indonesia. Seiring dengan itu, pemerintah Indonesia juga menyatakan sikapnya: “Mendukung tren perubahan belanja sosial secara aktif.”

Memang, saat ini gelombang e-commerce sosial global tidak dapat dihentikan, dan memilih untuk merangkulnya lebih menguntungkan bagi banyak perusahaan di Indonesia. Selain platform media sosial seperti TikTok, platform e-commerce seperti Shopee, Lazada juga sedang melakukan langkah besar dalam pengembangan belanja live.

Dengan aktif mengikuti jejak platform-platform tersebut, penjual merek juga dapat mengejar gelombang baru trafik ini, dan mungkin akan ada kejutan tak terduga.


Jika anda memiliki pertanyaan, silakan Hubungi admin Kalodata Indonesia melalui Telegram.

– Link Telegram Kalodata: Official Kalodata Channel

– Link Daftar Kalodata: www.kalodata.com

【Kalodata kini mempunyai service top-up TikTok Ads dengan bonus, untuk detailnya silakan hubungi kami melalui Whatsapp +62 895-4101-62948】

END

Baca juga

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *